Bab 2 Landasan Teori
Horeeeeeeeeeeeeeee..akhirnya acc juga bab 2 Q..ayey..40 halaman..
Semarang, 8 November 2013
DESAIN WEBSITE PADA CV.MITRA SUKSES KREASI
Semarang, 8 November 2013
DESAIN WEBSITE PADA CV.MITRA SUKSES KREASI
BAB 11
LANDASAN
TEORI
2.1
Pengertian Sistem
Pengertian
sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak),
hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia).
Beberapa pengertian sistem menurut pandangan para ahli :
Menurut Azhar
Susanto (2008) sistem adalah kumpulan / group dari
subsistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang paling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Kerzner (2008) Sistem yaitu gabungan dari sekelompok
komponen baik itu manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang saling
mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk
mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
Pengertian Sistem menurut Mulyadi (2008) yaitu sekelompok unsur yang erat hubunganya satu
dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian sistem diambil dari asal mula sistem yang
berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
yang memiliki pengertian bahwa suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang
didalamnya terdiri dari komponen atau elemen yang berhubungan satu dengan yang
lainnya yang berfungsi untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Beberapa
karakteristik yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan,
proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai karakteristik yang membentuk sebuah
sistem :
1 Tujuan
Setiap
sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan
(input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak
secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah
bahan mentah, sedang kan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses
merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran
(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang
disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh
pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu
saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik,
sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh
terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu
sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem.
2.2 Pengertian Informasi
Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu
informasi, untuk itu pendefenisian informasi diperlukan untuk menunjang
berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang. Informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih
berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau
untuk masa yang akan datang.
Beberapa definisi informasi menurut pandangan para ahli :
Informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya Giandari (2008). Sedangkan
menurut Indrajit dalam Zubair (2005)
”Informasi adalah hasil pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau
value yang dibandingkan dengan data mentah.” Menurut Krismiaji dalam Zabaer (2005), “Informasi adalah data yang telah
diorganisasi, dan telah memiliki kegunakan dan manfaat”.
Informasi memiliki ciri – ciri
sebagai berikut:
1 Akurasi
Informasi yang
dihasilkan benar-benar akurat, data yang dimasukkan dan proses yang digunakan
didalam sistem harus benar sesuai dengan kenyataan atau proses harus sesuai
dengan perumusan-perumusan yang sesai.
2 Relevansi
Informasi yang
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan
masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang
dihadapai.
3. Ketepatan waktu
Informasi yang
dihasilkan tepat waktu, kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka
informasi yang kita butuhkan itulah yang kita dapatkan. Informasi tidak datang
waktu yang sudah lewat atau sebelumnya.
4. Kelengkapan
Informasi yang
dihasilkan lengkap, informasi yang dihasilan harus lengkap jadi tidak ada
kekurangan sedikitpun tentang informasi yang dicari.
2.3 Siklus
Hidup Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun atau
merancang sistem yang baru untu mengganti sistem yang lama secara keseluruhan
atau dapat berarti memperbaiki sistem yang sedang berjalan agar dapat mengatasi
permasalahan yang ada. Ada beberapa tahapan dalam pengembangan sistem informasi
/ Sistem Development Life Cycle (SDLC), yaitu :
1. Analisis Sistem
1.1 Pengertian
Analisis Sistem
Analisis sistem
didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
begian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkn perbaikkan. Tahap analisis dilakukan setelah tahap
perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap
yang kritis karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap
selanjutnya. Misalanya anda diharapkan pada seuatu masalah untuk menentukan
seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai
beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut
sebagai analisis sistem.
Tugas utama dari proses
analisis sistem meliputi :
1.
Menetukan lingkup system
2.
Mengumpulkan fakta
3.
Menganalisis fakta
4.
Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut
melalui laporan analisis system
1.2 Tahap
- Tahap Analisis Sistem
Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan
– kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya
1. Mengidentifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisa
sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan
munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan.
2. Memahami Kerja Sistem yang Ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci
bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem
ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap
sitem.
3. Menganalisis Sistem
Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa
hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang
akan dipecahkan
4. Membuat Laporan
Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian.
Tujuan utamanya adalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang
sudah dilakukan.
2.
Perancangan Sistem
2.1 Pengertian Perancangan Sistem
Peranacangan sistem adalah
tekhnik komplementer pemecahan masalah (yang bekerjasama dengan sistem
analisis) yang menyusun kembali komponen – komponen sebuah sistem kembali ke
sistem. Perancangan sistem diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan
memenuhi apa yang akan dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah ini
dan bagaimana mereka akan disesuaikan. Umumnya, perancangan bergerak dari input
ke output. Keluaran (output) sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk
memuaskan kebutuhan organisasi harus dibatasi dengan jelas yang utuh. Dengan
harapan menghasilkan sistem yang lebih baik. Tekhnik ini dapat melibatkan
penjumlahan, penghapusan, dan perubahan komponen – komponen terhadap sistem
sebelumnya (Whitten, 2004).
2.2 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem
- 1 Data Flow Diagram Levelled ( DFD )
Comments
Post a Comment